Tugas Biostatistik
PENGANTAR BIOSTATISTIK KEPERAWATAN
KELOMPOK 1
1. ABDU AZIZ (09 071 014 002)
2. HERY WAHYUDI (09 071 014 003)
3. ST RAHMAH (09 071 014 004)
4. HASRAWATI (09 071 014 006)
5. NUR FADILAH ( 09 071 014 007)
PROGRAM
STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
ISLAM MAKASSAR
2011
1. Pengertian Biostatistik
statistika adalah ilmu
yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis,
menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu
yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa Inggris: statistics)
berbeda dengan 'statistik' (statistic). Statistika merupakan ilmu yang
berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil
penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika
dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan
teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas.
Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu
alam (misalnya astronomi dan biologi maupun
ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di
bidang bisnis, ekonomi, dan industri. Statistika
juga digunakan dalam pemerintahan untuk
berbagai macam tujuan; sensus penduduk merupakan
salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang
popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling
(misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta jajak cepat (perhitungan cepat hasil pemilu)
atau quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan
dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.
Biostatistik merupakan ilmu statistika terapan yang mengenalkan perhitungan
statistik kehidupan, baik konsep dasarnya, penyajian data, pemusatan dan
penyebaran data, kemiringan dan distribusinya dalam kurve normal serta konsep
estimasi, sampling, uji hipotesis dan uji-uji statistik deskriptif, korelasi
maupun komparasi.
2. Sejarah Perkembangan Biostatistik
Penggunaan istilah statistika berakar dari istilah istilah dalam
bahasa latin modern statisticum collegium ("dewan negara") dan
bahasa Italia statista ("negarawan" atau
"politikus").
Gottfried Achenwall (1749)
menggunakan Statistik dalam bahasa Jerman
untuk pertama kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis data kenegaraan,
dengan mengartikannya sebagai "ilmu tentang negara (state)".
Pada awal abad ke-19 telah terjadi pergeseran arti
menjadi "ilmu mengenai pengumpulan dan klasifikasi data". Sir John
Sinclair memperkenalkan nama (Statistics) dan pengertian ini ke dalam bahasa Inggris.
Jadi, statistika secara prinsip mula-mula hanya mengurus data yang dipakai
lembaga-lembaga administratif dan pemerintahan. Pengumpulan data terus
berlanjut, khususnya melalui sensus
yang dilakukan secara teratur untuk memberi informasi kependudukan yang berubah
setiap saat.
Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak menggunakan
bidang-bidang dalam matematika, terutama peluang.
Cabang statistika yang pada saat ini sangat luas digunakan untuk mendukung metode ilmiah,
statistika inferensi,
dikembangkan pada paruh kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20 oleh Ronald Fisher
(peletak dasar statistika inferensi), Karl Pearson
(metode regresi linear), dan William Sealey Gosset (meneliti problem
sampel berukuran kecil). Penggunaan statistika pada masa sekarang
dapat dikatakan telah menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan, mulai dari astronomi
hingga linguistika.
Bidang-bidang ekonomi, biologi
dan cabang-cabang terapannya, serta psikologi
banyak dipengaruhi oleh statistika dalam metodologinya.
Akibatnya lahirlah ilmu-ilmu gabungan seperti ekonometrika,
biometrika
(atau biostatistika), dan psikometrika.
Meskipun ada pihak yang menganggap statistika sebagai cabang dari
matematika, tetapi sebagian pihak lainnya menganggap statistika sebagai bidang
yang banyak terkait dengan matematika melihat dari sejarah dan aplikasinya. Di
Indonesia, kajian statistika sebagian besar masuk dalam fakultas matematika dan
ilmu pengetahuan alam,
baik di dalam departemen tersendiri maupun tergabung dengan matematika.
3. Peran, Fungsi dan Tujuan Biostatistik dalam
Keperawatan
Tujuan biostatistik
dalam keperawatan(kesehatan)
1.
Perencanaan bidang Kesehatan
2.
Melihat tingkat kesehatan Masyarakat
3.
Menentukan masalah dan penyebab
4.
Menentukan prioritas program Kesehatan
5.
Gambaran keadaan kesahatan masyarakat
6.
Menentukan keberhasilan program Kesehatan Masyarakats
7.
Menyebarkan informasi kesehatan
Peran
Biostatistik, yaitu:
q Mengetahui masalah kesehatan masyarakat
q Mengukur dan menggambarkan status kesehatan masyarakat
q Perencanaan, monitoring dan evaluasi program kesehatan
masyarakat
q Dalam bidang penelitian
q Menghitung besar sampel, pengumpulan data, penyajian
data, pengolahan data, Analisis data dan Interpretasi
4.
Ruang Lingkup
a. Statistik
deskriptif
Statistik deskriptif
adalah statistik yang digunakan untuk mengambarkan atau menganalisis suatu
statistik hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang
lebih luas (generalisasi/inferensial). Penelitian tidak bermaksud untuk membuat
suatu kesimpulan terhadap populasi dari sampel yang diambil, statistik yang
digunakan adalah statistik deskriptif.
b. Statistik
inferensial
Statistik
inferensial adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel, dan
hasilnya akan digeneralisasikan untuk populasi dimana sampel diambil. Terdapat
dua jenis statistik inferensial yaitu statistik parametrik dan statistik non
parametrik. Statistik parametrik digunakan untuk menganalisis data yang
berbentuk interval dan rasio sedangkan statistik non parametrik biasanya
digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk nominal dan ordinal.
Statistik
parametrik mensyaratkan bahwa distribusi data normal dan variansi data harus
sama sedangkan statistik non parametrik tidak memerlukan syarat distribusi data
normal dan variansi sama.
5.
Pengertian,
Jenis, Sumber Data dan Skala Pengukuran
A. Data adalah sekumpulan
informasi yang biasanya berbentuk angka yang dihasilkan dari pengukuran atau
penghitungan.
B. Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya
1.
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek
/ obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh :
Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen
bioskop.
2.
Data Sekunder
Data
sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian.
Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain
dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial.
Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari
surat kabar atau majalah.
B. Macam-Macam Data Berdasarkan
Sumber Data
a. Data Internal
Data internal adalah data yang
menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal
: data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
b.
Data Eksternal
Data
eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar
organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen,
tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.
C. Klasifikasi Dara Berdasarkan
Jenis Datanya
a)
Data Kuantitatif
Data
kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya
adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips
2, dan lain-lain.
b)
Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain.
D. Pembagian Jenis Data Berdasarkan
Sifat Data
1. Data
Diskrit
Data diskrit
adalah data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah berat badan
ibu-ibu pkk sumber ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain-sebagainya.
2.Data
Kontinyu
Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan sebagainya. Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang lebih 850 ton.
E. Jenis-jenis Data Menurut Waktu
Pengumpulannya
1. Data
Cross Section
Data cross-section adalah data yang
menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember
2006, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
Jenis-jenis Data Menurut Waktu
Pengumpulannya
1. Data
Cross Section
Data berkala
adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode
secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar
dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut
jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll..
SKALA
PENGUKURAN :
data statistik berdasar cara menyusun angkanya, yaitu:Skala
nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio ( N O I R).
SKALA NOMINAL
Paling mudah dan sederhana. Ditetapkan bersifat diskrit (saling
pilah), disini tidak dapat dikatakan yang
satu lebih tinggi tingkatannya dari yang lain.
SKALA ORDIN
(ranking),
tingkatan Belum diketahui berapa besar beda nilai-nilai tersebut. Jarak
urutan 1 dengan 2 tidak mempunyai makna sama dengan jarak 2 dengan 3.
Artinya nomor urutan tidak berarti mempunyai interval yang sama.
SKALA INTERVAL
Mempunyai ciri skala nominal dan skala ordinal. Kita
bisa mengetahui mana yang lebih tinggi namun kita belum tahu kelipatan suatu
nilai terhadap nilai yang lain. Skala interval dihasilkan dari pengukuran
secara berurutan (kontinyu) yang didalam pengukuran tersebut diasumsikan bahwa terdapat
satuan pengukuran yang sama (jarak yang sama). Suhu tubuh merupakan contoh
skala interval. suhu benda a 25 0 celsius sedangkan suhu
benda b 50 0 celsius. Pada kedua benda tersebut ada perbedaan
suhu 25 derajad celsius namun kita tidak bisa mengatakan bahwa benda b panasnya
dua kali lipat dari benda a
SKALA RASIO
Merupakan tingkat pengukuran yang tertinggi.
Skala rasio mempunyai nilai yang paling cermat dan
mempunyai kelebihan yang dimiliki oleh tiga jenis skala diatas. Disamping
mempunyai nol mutlak skala rasio juga bisa membedakan, mengetahui urutan,
mengetahui besar beda dan mengetahui kelipatan antara berbagai nilai. Tetapi
data dengan skala ini jarang dijumpai pada penelitian sosial dan lebih sering
ditemukan untuk pengukuran fisik.
DAFTAR PUSTAKA